MEULABOH – KDN INDONESIA | Dalam rangka memperingati 20 tahun musibah gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004, Pemerintah Aceh menggelar serangkaian acara refleksi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pemimpin daerah. Salah satu kegiatan utama adalah Gerakan Aksi Tanam Hijaukan Nanggroe Aceh (Tahiroe Aceh) yang dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota, baik secara fisik maupun virtual.
Acara yang dipimpin oleh Pj Gubernur Aceh bersama Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Tgk. Malek Mahmud Al Haytar, Ketua DPRA, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kajati Aceh, serta para bupati dan wali kota se-Aceh. Dalam sambutannya, Pj Gubernur menyapa peserta dari berbagai daerah, mulai dari jajaran pemerintah kabupaten, kecamatan, hingga perwakilan sekolah.
Selain itu, momentum peringatan ini juga diwarnai dengan pemberian santunan kepada anak yatim, sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang kehilangan keluarga dalam bencana dahsyat tersebut.
Di Kabupaten Aceh Barat, Pj Bupati Azwardi, AP, M.Si memimpin langsung kegiatan Tahiroe Aceh di Gampong Suak Indrapuri. Ia menyampaikan bahwa aksi ini merupakan gerakan bersama untuk membangun kesadaran mitigasi bencana melalui penghijauan.
“Kegiatan ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga alam untuk mengurangi risiko bencana. Penghijauan juga sebagai langkah nyata dalam melindungi Nanggroe Aceh di masa depan,” ujar Azwardi
Tahiroe Aceh 2024 ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol peringatan, tetapi juga upaya nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim serta ancaman bencana di masa depan, Pungkasnya.
(DH)