MEULABOH – KDNINDONESIA I Membantu Palestina adalah WajibHal ini disampaikan oleh Tgk. Dr. Fajran Zain, MA dalam khutbah Jumat yang disampaikan di hadapan para jamaah masjid Sabilul Jannah, Gampong Suak Indrapuri, Meulaboh (10/11/23).
Ustad Fajran hadir mengenakan khas Palestina sebagai simbol solidaritas untuk penderitaan saudara-saudara se-iman di Ghaza dan Palestina yang sudah memasuki minggu ke enam berada dibawah serangan dan teror yang dilakukan oleh pemerintahan Israel.
Di hadapan puluhan jamaah Ustad Fajran menyerukan rasa simpati yang besar dan adanya solidaritas yang harus terus menyala untuk saudara-saudara kita di Palestina. Paling tidak ada 4 model jihad yang paling mungkin dilakukan untuk saat ini, pertama adalah Jihad Hati, dalam bentuk mengirimkan doa dalam setiap shalat dan ibadah kita untuk saudara-saudara kita disana.
Kedua adalah Jihad Sosial dalam bentuk penggalangan bantuan baik yang bersifat material atau non-material seperti makanan, minuman dan pakaian musim dingin. Ketiga adalah Jihad Ekonomi dalam bentuk memboikot dan menghindari penggunaan produk-produk Yahudi yang diyakini keuntungannya akan diberikan untuk pemerintahan Israel.
Dengan keuntungan dari hasil perdagangan ini Israel malah menggunakannya untuk mendhalimi penduduk Palestina.
Terakhir adalah Jihad Cyber yaitu upaya umat Islam untuk mengendalikan informas yang beredar di dunia virtual. Selama ini mainstream pemberitaan dikuasai oleh kekuatan hegemonic yang menguntungkan rezim Israel, karena itu keberadaan generasi milenial muslim sanagt strategis dalam menyeimbangkan pemberitaan yang beredar.
Dia khir khutbahnya Ustad Fajran menekankan bahwa membela Palestina adalah wajib bagi seluruh umat manusia apapun agama dan ideologi negaranya karena masalah disana adalah masalah pelanggaran hak-hak dasar kemanusiaan oleh Israel. Konon lagi bagi umat Islam, selain masalah kemanusiaan juga ditambah lagi dengan masalah keimanan, dimana sebagai sesame muslim kita adalah bersaudara.
“Karena itu Jihad membantu rakyat Palestina adalah wajib” demikian pungkas Ustad Fajran Zain.