MEDAN – KDN KDNINDONESIA | Setelah hampir satu bulan menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Amir (48), warga kurang mampu di Kuta Cane, Aceh Tenggara, akhirnya dibawa pulang oleh keluarganya meski kondisinya masih belum pulih pada rabu 18/12
Amir sebelumnya mengalami musibah kerja akibat terjatuh dari pohon kelapa dua bulan lalu setelah di temukan warga di sekitar area kebun yang tak jauh dari rumahnya Desa Cinta Damai, Kecamatan Bambel, Kuta Cane, Aceh Tenggara.
Diberitakan saat itu, Amir ditemukan warga dalam kondisi pingsan di sebuah kebun tak jauh dari rumahnya.
Ia mengalami luka serius dengan darah keluar dari hidung dan telinga, mulut berbusa, serta patah pada tangan dan kaki.
Akibat luka serius yang dideritanya tersebut, membuatnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun, selama hampir sebulan dirawat di sana, pihak keluarga menilai Amir tidak mendapatkan pelayanan medis yang memadai. Istrinya, Fida, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit Adam Malik Tempat Amir dirawat.
” Tangan suami saya masih patah, tapi pihak dokter tidak mau mengoperasi dengan alasan keluarga tidak mengizinkan. Padahal saya tidak pernah menolak pengobatan. Saya datang kesini justru untuk kesembuhan suami saya, tidak mungkin saya menolak perawatan,” ujar Fida dengan suara lirih.
Namun karena keterbatasan ekonomi keluarga nya, iapun tidak bisa berbuat apa apa dan hanya bisa pasrah meskipun berat menerima keputusan dari pihak rumah sakit tersebut.
Setelah pulang, 7 hari sudah berlalu pasca dari rumah Sakit Adam Malik, Fida tetap berusaha mencari pengobatan tradisional untuk suaminya, meskipun ia sadar bahwa harapan kesembuhan sangat kecil.
Dengan keterbatasan ekonomi, ia bahkan harus berhutang demi upaya kesembuhan suaminya.
Kabar tentang kondisi Amir akhirnya kembali sampai ke telinga anggota DPD RI, Sudirman (Haji Uma).
Mendengar hal tersebut, Haji Uma segera memesan tiket pesawat dan langsung terbang menuju kediaman Amir di Desa Cinta Damai, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara.
Setiba di kediaman warga kurang mampu itu, Haji Uma yang turut didampingi langsung oleh Sekda Aceh Tenggara, Yusrizal ST. Mereka melihat langsung kondisi Amir yang masih terbaring lemah serta mendengarkan keluhan keluarga terkait pelayanan medis yang diterima.
Haji Sudirman merasa prihatin dengan kondisi Amir dan keadaan ekonomi keluarganya. Ia kemudian menyarankan sekaligus meminta izin kepada keluarga untuk merujuk Amir ke Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh, agar mendapatkan perawatan yang lebih serius dan intensif.
” Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar Amir mendapatkan pelayanan terbaik. Saya berharap kondisinya bisa membaik,” ujar Haji Uma.
Langkah ini memberikan secercah harapan bagi keluarga Amir. Dukungan dari Haji Sudirman juga diharapkan dapat menjadi pengingat bagi instansi kesehatan agar memberikan pelayanan yang lebih baik, terutama bagi pasien dari keluarga kurang mampu.
Setelah menyampaikan keprihatinan dan memberikan solusi untuk perawatan lanjutan Amir, korban kecelakaan kerja yang masih belum pulih sepenuhnya, anggota DPD RI, Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma itu, melanjutkan perjalanannya ke Blang Keujeren.
Didampingi tim dan Sekda Aceh Tenggara, Yusrizal ST, Haji Uma bergerak ke wilayah tersebut untuk melanjutkan rangkaian kegiatannya. Perjalanan ini menunjukkan komitmen Haji Uma dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat yang membutuhkan perhatian, baik dalam hal sosial, ekonomi, maupun kesehatan.
” Setelah melihat kondisi Amir, kita akan terus bergerak ke daerah-daerah lain untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Saya harap setiap langkah ini dapat memberikan manfaat nyata,” ujar Haji Uma sebelum meninggalkan kediaman keluarga Amir.
Blang Keujeren juga menjadi salah satu destinasi Daerah yang diprioritaskan Haji Uma dalam kunjungannya di Wilayah Aceh bagian tenggara tersebut.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dukungan kepada masyarakat di sana, sekaligus mempererat hubungan antara pemimpin dan rakyat.
(Dedy Surya)