ACEH TENGGARA – KDN INDONESIA | Di tengah upaya merujuk Amir (48) warga Desa Cinta Damai, Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara., seorang pasien yang sebelumnya dikabarkan mengalami insiden akibat terjatuh dari Pohon Kelapa, membutuhkan perawatan intensif ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh, cobaan berat kembali menghampiri keluarga korban. saptu, 21/12/24.
Pasalnya, Rumah sakit di Kuta Cane tempat Fidh Istri Amir mengurus surat rujukan tujuan RSUDZA Banda Aceh, petugas di Rumah Sakit tersebut, Sempat meminta biaya operasional ambulans sebesar Rp 4.800.000,.
” Alasan petugas di rumah Sakit itu, Pihak RSUDZA belum merespon ( Konfirmasi) terkait laporan data Medis Amir yang mereka kirimkan, sehingga pihak keluarga diharuskan membayar sejumlah uang operasional, agar Fasien bisa secepatnya diberangkatkan., meskipun diketahui Amir tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan.”
Hal ini membuat Fidh (45) istri Amir yang sempat di paksa Pulang oleh Tim Medis belum lama ini dari Rumah Sakit Adam Malik Medan itu, semakin tertekan.
“Kami tidak memiliki uang sebesar itu. Harapan kami hanya ingin suami saya segera dirawat dengan baik di Banda Aceh,” ucap Fidh lirih dengan mata berkaca-kaca.
Kabar mengenai situasi yang sedang di alami Keluarga Fasien kurang Mampu tersebut, lagi- lagi sampai ke telinga Senator RI untuk Aceh, H. Sudirman, (Haji Uma) yang kebetulan sedang berada di Blang Keujeuren, kabupaten Gayo Lues. tokoh masyarakat yang dikenal peduli khususnya pada warga kurang mampu itu langsung bergerak cepat.
Ia seketika itu, menghubungi Bupati Aceh Tenggara dan juga pihak BPJS guna mencari solusi sekaligus pertanyakan tata kelola, prosedur BPJS bagi Fasien yang hendak di rujuk keluar daerah.
Tak butuh waktu lama, Pemkab Aceh Tenggara memberikan respon positif dengan memerintahkan kepada manajem Pihak Rumah Sakit setempat agar seluruh proses kepengurusan dipermudah dan biaya operasional, termasuk ambulans, digratiskan.
Langkah cepat Haji Uma dan Pemkab Aceh Tenggara ini memberikan angin segar bagi keluarga Amir. Proses rujukan yang semula sempat terhambat karena kendala biaya akhirnya bisa dilanjutkan.
“Ibu Fidh dan keluarganya tidak perlu khawatir., Semua operasional sudah ditanggung. Yang terpenting sekarang adalah memastikan Amir mendapat perawatan terbaik di Banda Aceh, “ujar Haji Uma saat berbicara dengan keluarga korban.
Fidh pun tak kuasa menahan rasa haru. “Haji Uma sangat peduli kepada kami sejak awal. Kami benar-benar berterima kasih. Tanpa bantuan beliau, mungkin nasib suami saya akan berbeda,” ungkap Fidh penuh syukur.
Setelah seluruh persiapan selesai, Amir lalu diberangkatkan ke Banda Aceh. Keluarga besar korban berharap perawatan di Rumah Sakit Zainal Abidin dapat membawa perubahan dan kesembuhan bagi Amir yang tengah berjuang melawan Rasa Sakit yang di deritanya.
Kontribusi dari Aktor, Sosok Abu Yusniar, yang terkenal kemana-mana membawa Parang ( Golok) dalam Film Komedi Aceh Umpang Breuh ini dan dukungan Pemkab Aceh Tenggara menunjukkan pentingnya kolaborasi antara tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan nyata kepada warga kurang mampu.
Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa solidaritas dan kepedulian dapat meringankan beban di saat-saat tersulit.
(Dedy Surya)