BANDA ACEH – KDN INDONESIA | Direktur Eksekutif Forum Bina Aceh (For-Bina), Muhammad Nur, SH, menyampaikan seruan kepada Mualem Dek Fad untuk memilih Sekretaris Daerah (Sekda) yang memiliki karakter tegas, lurus, dan loyal terhadap pimpinan dalam menjalankan roda pemerintahan. Dalam keterangannya, Muhammad Nur menyoroti pentingnya peran Sekda dalam meluruskan berbagai isu krusial, termasuk pengelolaan pokok-pokok pikiran (pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Muhammad Nur menegaskan bahwa salah satu prioritas Sekda terpilih adalah memastikan jumlah pokir anggota dewan tidak menghambat alokasi anggaran bagi Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA). Menurutnya, pokir tidak boleh melebihi Rp600 miliar, yang kemudian dibagi secara proporsional kepada 81 anggota dewan. “Jangan rakus mengejar pengembalian modal politik dalam waktu singkat. Ini sangat berbahaya bagi agenda penguatan ekonomi masyarakat dan pembangunan daerah,” ujar Muhammad Nur.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada kolaborasi antara Sekda dan anggota dewan untuk menipu pimpinan dalam perencanaan anggaran. “Kita akan mengawasi secara ketat perilaku anggota dewan dan Sekda dalam hal ini. Jangan sampai semua pihak bergantung pada APBA maupun dana otonomi khusus (Otsus) hanya untuk kepentingan kelompok tertentu, sementara program pembangunan ekonomi masyarakat terabaikan,” tambahnya.
Muhammad Nur mengingatkan Mualem Dek Fad untuk memahami sepenuhnya pengelolaan anggaran daerah, terutama mengantisipasi pengurangan anggaran dari dana Otsus. Ia menyoroti risiko Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) yang terus membengkak hingga lebih dari 50 persen setiap tahun akibat buruknya perencanaan dan implementasi anggaran.
“Pemimpin harus memastikan Sekda yang terpilih memiliki kapasitas tinggi dan tegak lurus terhadap visi misi gubernur. Jangan sampai SKPA dan DPRA malah membuat kegaduhan yang merugikan rakyat,” tutup Muhammad Nur.
(DH)