Home / Uncategorized

Kamis, 3 Agustus 2023 - 10:46 WIB

Kadis Peternakan Aceh Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Rabies

KDN Indonesia

Kadis Peternakan Aceh, Zalsufran, saat memberikan sosialisasi penyakit rabies dan bahaya serta cara pencegahannya kepada pelajar SMKN di Lhong Raya, Banda Aceh, Rabu 2 Agustus 2023. Foto: Humas Pemerintah Aceh

Kadis Peternakan Aceh, Zalsufran, saat memberikan sosialisasi penyakit rabies dan bahaya serta cara pencegahannya kepada pelajar SMKN di Lhong Raya, Banda Aceh, Rabu 2 Agustus 2023. Foto: Humas Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Aceh Zalsufran, terjun langsung ke Komplek SMK Aceh, di Kawasan Lhong Raya, dalam rangka sosialisasi penyakit rabies dan bahaya serta cara pencegahannya kepada siswa-siswi SMK, Rabu pagi 2 Agustus 2023.

Zalsufran menjelaskan, ada beberapa ciri yang bisa dilihat pada hewan, khususnya anjing pembawa virus rabies, yaitu gelisah dan agresif, menyendiri, takut cahaya, air liur berlebihan, takut suara, takut air, ekor ditekuk di antara kedua kaki belakang dan suka menggigit apa saja yang ada di sekitarnya baik benda maupun orang.

“Penting untuk kita mengenali ciri hewan pembawa rabies. Jika kita menemukan hewan dengan ciri rabies, sebisa mungkin ditangkap jangan dibunuh. Selanjutnya, lapor ke Puskeswan atau pada petugas dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan agar bisa ditangani sesuai prosedur,” ujar Kadisnak.

Dia memaparkan, gejala yang terjadi jika seseorang terkena gigitan hewan pembawa virus rabies, pertama timbulnya nyeri pada luka gigitan, sakit kepala, lemah, gelisah, mulut berlendir, takut air, takut angin, takut cahaya dan suara.

Baca Juga :  Ormas FORMAT Aceh Barat Tolak Siti Ramazan, SE Sebagai Ketua DPRK.

“Untuk penanganan awal, korban gigitan hewan pembawa rabies yaitu sesegera mungkin mencuci luka dengan air mengalir, kemudian berikan obat antiseptik dan segera bawa ke pusat kesehatan atau rabies center, agar segera diberikan Vaksin Anti Rabies atau VAR,” jelasnya.

“Selanjutnya, terus lakukan pengobatan dan pemeriksaan, karena masa inkubasi rabies tergolong lama. Sehingga kita perlu waktu hingga dua minggu untuk melihat efektivitas hasil suntikan VAR,” tambah Zalsufran.

Menurut Zalsufran, sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan rabies sangat penting, sebagai upaya melindungi manusia dari penyakit ini.

Ia menyebut rabies merupakan penyakit endemis pada sistem saraf pusat di Afrika dan Asia, yang menyumbang 55 ribu angka kematian di dunia.

“Dari total 55 ribu angka kematian yang disebabkan oleh rabies ini, sekitar 56 persen terjadi di Afrika dan 44 persen di Asia. Pada 2004 di Ambon, jumlah orang yang meninggal akibat rabies tercatat 21 orang. Selanjutnya, pada November 2008 di Bali, terdapat beberapa anjing mati dan dinyatakan positif Rabies,” ungkapnya..

Baca Juga :  Jelang Idul Adha 1445 H, PT. BEL Salurkan 61 Hewan Qurban

“Hingga saat ini, ada 18 provinsi yang belum bebas kasus rabies. Jumlah rata-rata pertahun kasus gigitan pada manusia oleh hewan penular rabies, lebih dari 15.000 kasus. Karena itu, penting mensosialisasikan ini sebagai upaya pencegahan. Jika lambat ditangani, rabies ini berbahaya karena bisa menyebabkan kematian,” imbuhnya.

Kepada awak media, Zalsufran menjelaskan, upaya sosialisasi ini akan terus dilakukan Dinas Peternakan Aceh. Langkah ini merupakan upaya pencegahan dan pengetahuan kepada masyarakat, terkait ciri bahaya dan cara mengatasi.

“Sosialisasi ini penting kita lakukan dan akan terus kita lakukan ke kabupaten/kota agar masyarakat memiliki pemahaman yang menyeluruh terkait rabies dan upaya pencegahan dan penanganannya. Selain itu, Indonesia juga bertekad untuk menyokong gerakan yang diinisiasi oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang mencanangkan Rabies Zero Death, di tahun 2030 mendatang,” pungkasnya. []

 

Share :

Baca Juga

Nasional

TKI Asal Mangga dua Jakarta Barat Alami Kekerasan di Kamboja

Nasional

Presiden dan Menteri Iran Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter di Azerbaijan Timur

Uncategorized

Pemkab Aceh Timur Sambut Tim Kirab Api PON XXI.

Uncategorized

Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Tahun 2024 Di Kabupaten Aceh Barat Dibuka

Uncategorized

Sebab Tidak Menerima Hidayah Allah

Uncategorized

Momen Peringati Hari Ibu, PJ Bupati Lantik Pengurus GOW 

Uncategorized

Kalam Bukan Sekadar Debat, Kalam sebagai Kompas Intelektual

Uncategorized

Gandeng 12 Perusahaan Swasta, Pemkab Aceh Barat gelar Meulaboh Job Fair