MEULABOH – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi kembali menyatakan komitmentnya terkait pengembangan irigas Lhokguci yang berlokasi di Kecamatan Pante Ceuremen, Aceh Barat. “Kita akan berkoordinasi dengan Kepala Staf Presiden RI (KSP) Pak Jenderal (Purn) Moeldoko. Dari beliau akan didapat serta terobosan terkait percepatan pembangunan lanjut Irigasi Lhok Guci,” kata Pj Bupati Mahdi Efendi, Rabu (19/07/2023).
Menurut Mahdi, Irigasi Lhok Guci termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di bawah Balai Wilayah Sungai Sumatera I (BWSS I) yang mengaliri sawah rakyat memcakup 4 kecamatan yaitu Pante Ceuremen, Johan Pahlawan, Panton Reu dan Kaway XVI.
Namun sejauh ini jangkauan wilayah layanan belum mencakup rencana semula yang mencapai 18.425 hektar dan kemudian direvisi menjadi 12.700 hektar. “Kita sangat berharap agar jangkauan layanan Irigasi Lhok Guci segera seperti yang direncanakan. Rakyat sangat berharap dengan keberadaan irigasi itu sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan serta kesejahteraan petani,” tandas Mahdi yang telah mengunjungi langsung lokasi bendungan Lhok Guci.
Seperti diketahui sebelumnya, irigasi Lhok Guci telah dilakukan dua kali ujicoba fungsionalisasi. Tanggal 24 Okt 2020 untuk mengairi 400 Ha Sawah dan tanggal 13 September 2022 dengan total jangkauan wilayah layanan mencapai 1800 Ha Sawah.
Untuk pengembangan lanjutan irigasi yang masuk PSN itu pada tahun 2023 di usul Rp 361 miliar, namun yang terealisasi hanya sekitar 20 miliar. “Ini jelas sangat mengecewakan petani, karena itu kami telah menyurati kementerian PUPR terkait dukungan proyek tersebut dengan surat tanggal 28 Oktober 2022 (surat terlampir) dan sudah diterima oleh Bapak Dirjen SDA. Terkait dukungan Pemda ke Proyek Irigasi Lhok Guci,” kata Mahdi.
Ditambahkan, untuk pembebasan lahan, sejauh ini tidak ada kendala. Biaya pembebesan lahan menggunakan dana dari Kementerian. “Biaya ini juga akan kita koordinasikan dengan pihak Jakarta, dengan bersinergi bersama Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP).
Pembangunan fasilitas Irigasi Lhok Guci sejauh ini mencakup fasilitas bendungan 1 buah, saluran primer 20,75 Km, saluran sekunder 10,9 Km, bangunan sadap 23 buah dan pelengkap 111 buah. “Kebutuhan total anggaran untuk outcome 10. 684 Ha, diperlukan sebanyak Rp 2,6 triliun dengan rentang alokasi sampai tahun 2030. Kita akan berusaha sampai batas limit kemampuan, agar Irigasi Lhok Guci tuntas dibangun, sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di Aceh Barat,” tandas Mahdi.