ACEH BARAT – KDN INDONESIA | Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat, Tgk. H. Mahdi Kari Usman, S.Pd.I., memberikan peringatan tegas kepada masyarakat untuk menjauhi praktik politik uang dalam pelaksanaan Pemilukada Aceh Barat. Selasa, 26/11/24.
Hal ini disampaikan dalam acara Muzakarah Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) yang berlangsung pada 2 Rajab 1445 H atau 14 Januari 2024 M di Meulaboh, Aceh Barat.
Tgk. Mahdi menegaskan bahwa politik uang tidak hanya bertentangan dengan undang-undang pemilu, tetapi juga dilarang dalam ajaran Islam.
“Politik uang adalah bentuk kecurangan yang merusak tatanan demokrasi. Dari sudut pandang agama, praktik ini termasuk perbuatan fasad yang bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran dan keadilan,” ujar beliau.
“POLITIK UANG: HARAM SECARA AGAMA DAN MELANGGAR HUKUM”
Dalam pandangan Islam, kata Tgk. Mahdi, politik uang adalah perbuatan yang bertentangan dengan prinsip amanah yang diwajibkan bagi seorang pemimpin.
Ia juga mengingatkan bahwa memilih pemimpin berdasarkan imbalan materi sama saja dengan mengkhianati hak masyarakat luas.
“Pemilu adalah amanah, dan memilih pemimpin harus didasarkan pada kriteria moral dan kompetensi, bukan karena iming-iming uang. Rasulullah SAW telah memperingatkan bahwa menerima atau memberikan suap adalah perbuatan yang dilaknat,” tegasnya.
Tgk. Mahdi juga mengapresiasi masyarakat Aceh Barat yang selama ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia berharap pemilu tahun ini dapat berlangsung bersih, adil, dan penuh keberkahan.
“SERUAN UNTUK MASYARAKAT ACEH BARAT”
Ketua MPU Aceh Barat mengajak masyarakat untuk bersama-sama memantau dan melaporkan segala bentuk kecurangan, termasuk praktik politik uang.
“Jika ada yang mencoba membeli suara, tolak dengan tegas. Ini adalah ujian keimanan kita sebagai umat Islam,” tambahnya.
Sebagai penutup, Tgk. Mahdi menegaskan pentingnya menjaga keutuhan masyarakat dalam menghadapi pesta demokrasi.
“Pemilu bukanlah ajang perpecahan, melainkan momentum untuk memperkuat persatuan umat. Mari kita jaga kebersamaan dan pilih pemimpin yang dapat membawa kemaslahatan bagi semua,” tutupnya.
Muzakarah ini dihadiri oleh ratusan ulama dari berbagai dayah di Aceh Barat dan menghasilkan beberapa rekomendasi penting, termasuk mengedepankan integritas, menolak politik uang, dan menjaga perdamaian selama proses pemilu berlangsung.
(Dedy Surya)